Senin, 26 September 2011

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ( SIM )


بسم الله الرحمن الرحيم

USAHA PENGEMBANGAN SIM

Di dalam usaha Pengembangan Sistem informasi manajemen yang canggih dengan berbasis komputer memerlukan orang-orang yang mempunyai ketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi.
Karena banyak organisasi yang gagal membangun Sistem informasi manajemen disebabkan karena :
     1. Kurangnya organisasi yang wajar
     2. Kurangnya perencanaan yang memadai
     3. Kurangnya personil yang handal
     4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam  bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

MODEL-MODEL PERKEMBANGAN SIM

 YANG BERBASIS ELEKTRONIK :
  1. E-life
  2. E-Commerce
  3. E-Goverment
  4. E-Education
  5. E-Library
  6. E-Jurnal
  7. E-Medicin
  8. E-Laboratory
  9. E-Biodiversity

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

        Sistem Informasi Manufaktur merupakan subset dari Sistem Informasi Manajemen yang menyediakan informasi untuk digunakan dalam pemecahan masalah manufaktur. Manajer dalam area manufaktur menggunakan komputer sebagai komponen sistem fisik maupun sistem informasi konseptual. Manajer pada area manufaktur menggunakan komputer dalam sistem produk fisik untuk aplikasi seperi CAM (Computer Aided Manufacturing) dan CAD (Computer Aided Design).
       Sebagai Sistem informasi konseptual, komputer digunakan dalam menjadwalkan produksi, mengatur persediaan, mengendalikan kualitas produk dan melaporkan biaya produk.
Semua aplikasi untuk fsiik maupun konseptual disebut CIM (Computer Integrated Manufacturing).



Pendekatan Mengelola Proses Manufaktur Menggunakan Informasi:

. Titik Pemesanan Kembali / ROP (ReOrder Point)
Adalah pendekatan reaktif yaitu keputusan pembelian pada titik pemesanan kembali dengan menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu.

. Perencanaan Kebutuhan Material / MR (Material Requirements Plannings)
Adalah pendekatan proaktif yaitu mengidentifikasi material yang akan diperlukan,  jumlahnya, dan tanggal diperlukannya.

Komponen-komponen utama sistem MRP:

1.  Sistem Penjadualan Produksi
Yaitu menyiapkan master production schedule yang memproyeksikan produksi hingga satu tahun ke depan untuk mengakomodasi proses produksi. Master production schedule menggunakan 4 file data mencakup file Pesanan Pelanggan, file Ramalan Penjualan, File Persediaan Barang Jadi, file Kapasitas Produksi.

2.  Sistem Material Requirements Planning
Yaitu menentukan berapa banyak material yang diperlukan untuk memproduksi jumlah unit yang diinginkan.

3.  Sistem Capacity Requirements Planning
Berhubungan dengan sistem Material Requirements 
Planning untuk memastikan bahwa produksi terjadual sesuai dengan kapasitas pabrik.

4.  Sistem Pengeluaran Pesanan (Order Release System)
Menggunakan jadual pesanan terencana untuk input dan mencetak laporan pengeluaran pesanan (order release report). Satu salinan diserahkan kepada pembeli di departemen pembelian untuk berunding dengan pemasok, dan salinan lain dikirimkan kemanajer manufaktur untuk mengontrol proses produksi.


Perencanaan Sumber Manufaktur / MRP II (Manufacturing Resource Plannings)

Adalah mengintegrasikan semua proses di dalam manufaktur yang berhubungan dengan manajemen material.

Manfaat MRP II :

1. Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien
2. Perencanaan prioritas yang lebih baik
3. Pelayanan pelanggan yang meningkat
4. Semangat pekerja yang meningkat
5. Informasi manajemen yang lebih baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar