بسم الله الرحمن
الرحيم
USAHA PENGEMBANGAN SIM
Di dalam usaha
Pengembangan Sistem informasi manajemen yang canggih dengan berbasis komputer
memerlukan orang-orang yang mempunyai ketrampilan tinggi dan berpengalaman
lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi.
Karena banyak
organisasi yang gagal membangun Sistem informasi manajemen disebabkan karena :
1. Kurangnya organisasi yang wajar
2. Kurangnya perencanaan yang memadai
3. Kurangnya personil yang handal
4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
1. Kurangnya organisasi yang wajar
2. Kurangnya perencanaan yang memadai
3. Kurangnya personil yang handal
4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
MODEL-MODEL PERKEMBANGAN SIM
YANG BERBASIS ELEKTRONIK :
- E-life
- E-Commerce
- E-Goverment
- E-Education
- E-Library
- E-Jurnal
- E-Medicin
- E-Laboratory
- E-Biodiversity
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem Informasi Manufaktur merupakan
subset dari Sistem Informasi Manajemen yang menyediakan informasi untuk
digunakan dalam pemecahan masalah manufaktur. Manajer dalam area manufaktur
menggunakan komputer sebagai komponen sistem fisik maupun sistem informasi
konseptual. Manajer pada area manufaktur menggunakan komputer dalam sistem
produk fisik untuk aplikasi seperi CAM (Computer Aided Manufacturing) dan CAD
(Computer Aided Design).
Sebagai
Sistem informasi konseptual, komputer digunakan dalam menjadwalkan produksi,
mengatur persediaan, mengendalikan kualitas produk dan melaporkan biaya produk.
Semua aplikasi untuk fsiik maupun konseptual disebut
CIM (Computer Integrated Manufacturing).
Pendekatan Mengelola Proses Manufaktur Menggunakan
Informasi:
♪. Titik Pemesanan Kembali / ROP (ReOrder Point)
Adalah pendekatan reaktif
yaitu keputusan pembelian pada titik pemesanan kembali dengan menunggu hingga
saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu.
♪. Perencanaan Kebutuhan Material / MR (Material Requirements Plannings)
Adalah
pendekatan proaktif yaitu mengidentifikasi material yang akan diperlukan, jumlahnya, dan tanggal diperlukannya.
Komponen-komponen utama sistem MRP:
1. Sistem Penjadualan Produksi
Yaitu
menyiapkan master production schedule yang memproyeksikan produksi hingga satu
tahun ke depan untuk mengakomodasi proses produksi. Master production schedule
menggunakan 4 file data mencakup file Pesanan Pelanggan, file Ramalan
Penjualan, File Persediaan Barang Jadi, file Kapasitas Produksi.
2. Sistem Material Requirements Planning
Yaitu
menentukan berapa banyak material yang diperlukan untuk memproduksi jumlah unit
yang diinginkan.
3. Sistem Capacity Requirements Planning
Berhubungan
dengan sistem Material Requirements
Planning
untuk memastikan bahwa produksi terjadual sesuai dengan kapasitas pabrik.
4. Sistem Pengeluaran Pesanan (Order Release System)
Menggunakan
jadual pesanan terencana untuk input dan mencetak laporan pengeluaran pesanan
(order release report). Satu salinan diserahkan kepada pembeli di departemen
pembelian untuk berunding dengan pemasok, dan salinan lain dikirimkan kemanajer
manufaktur untuk mengontrol proses produksi.
Perencanaan
Sumber Manufaktur / MRP II (Manufacturing Resource Plannings)
Adalah mengintegrasikan semua proses di dalam
manufaktur yang berhubungan dengan manajemen material.
Manfaat MRP II :
1. Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien
2. Perencanaan prioritas yang lebih baik
3. Pelayanan pelanggan yang meningkat
4. Semangat pekerja yang meningkat
5. Informasi manajemen yang lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar